Gadis kecil berbaju hijau menengadah ke wajah langit
meresapi rerintik hujan yang jatuh ke kelopak matanya
memelipir lekuk mukanya yang mungil
tak dia perdulikan basah selimuti tubuhnya
karena dia tahu kelakkan menguap
Gadis kecil berbaju hijau masih menengadah
senyum tipis dari ujung bibirnya mengintip dari balik rinai
tangannya mengepal "kecrekan" penuh pilu, haru, biru
gemerincing, senada ketukan hujan
menggetarkan hati yang mendengarnya
namun, dia tak menangis karenanya
Gadis kecil berbaju hijau memanjangkan mata
tak kujangkau sejauh mana dia menatap
tongkat kecilnya yang mampu mengukur sejauh mana mimpinya
berharap mimpinya tidak hanya hitam dan putih
dan tidak juga menguap seperti hujan kala senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.