Aku diam
Tak bicara
Tak bergerak
Tapi aku tak pernah berhenti berfikir
Kenapa fatamorgana itu seperti kiblatku ?
Membelenggu para malaikat penghuni jiwa
Setelah kutemukan hidayah pada siku-siku malam
Sesal berjelaga memenuhi lembaran-lembaran hitam
Dalam rentan jiwa melintas nama-Mu
Kekalutan yang mempermainkan sendi-sendi hati semakin semu
Aku merasa tak bisa melewatinya
Tapi aku ingin melewatinya
Begitu terus
Ya ... Tuhan
Tolong dengarkan rintihan hambamu ini
Yang telah habis menguraikan kata-kata
Dan membuat kata-kata itu tak lagi terbaca
Haruskah aku belajar pada mereka yang tak bernyawa ?
Mengucap ulang kata-kata mereka
Lewat pandangan dan kesunyian bermisteri
Yang tak pernah tampak dan tak pernah terdengar
Ku genggam dengan jemari yamg penuh noda
Melenyapkan keraguan yang tersemat amat dalam dada
Kata-kata pun berkumpul menjadi satu doa
Terukir dengan indah
Tanpa kepalsuan dan kebohongan
Akupun sungguh-sungguh bersimpuh hanya pada-Mu
Untuk hari ini dan untuk selamanya
Ya ... Tuhan
Terimalah tobatku
Aku ingin Kembali Fitrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.