sekarang aku masih bergelayut di pundakmu
kalau jarak menjadi musuh besar kita, pundak siapa yang akan kupinjam?
kau selalu ada saat duka mengoyak hatiku yang pasrah
kalau kau tak bisa mengusap airmataku lagi, siapa yang akan mengecup kelopak mataku setelahnya?
kita masih bisa beriringan saat ini
kalau aku tidak bisa menggenggam jemarimu, jemari siapa yang bisa menggenggam ketenanganku?
senyumanmu yang manis selalu mempercepat debar jantungku
kalau aku tak bisa mencicipi senyum manismu itu, apa jantungku masih bisa merasakan debaran itu?
tatapan polosmu selalu buatku tersenyum malu
kalau aku tak bisa melihat bola mata itu, apa aku masih bisa tersenyum malu?
dan pelukanmu yang tak pupus memberikan kehangatan
kalau kau tak bisa memelukku lagi, apa aku bisa mendapatkan kehangatan yang sama?
Hadapi saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.